Minggu, 28 Juli 2013

Review LIFE TRAVELER

Judul: Life Traveler
Penulis: Windy Ariestanty
Penerbit: Gagas Media
Cetakan: 2011
Tebal: 382 hal


‘Where are you going to go?’ tanyanya sambil meletakkan secangkir teh hangat di meja saya.

‘Going home.’ Saya menjawab singkat sambil mengamati landasan pacu yang tampak jelas dari balik dinding-dinding kaca restoran ini.

‘Going home?’ Ia berkerut. ‘You do not look like someone who will be going home.’

Kalimat inilah yang membuat saya mengalihkan perhatian dari bulir-bulir hujan yang menggurat kaca. ‘Sorry. What do you mean?’


(Satu Malam di O’Hare)

***

Kadang, kita menemukan rumah justru di tempat yang jauh dari rumah itu sendiri. Menemukan teman, sahabat, saudara. Mungkin juga cinta. Mereka-mereka yang memberikan ‘rumah’ itu untuk kita, apa pun bentuknya.

Tapi yang paling menyenangkan dalam sebuah perjalanan adalah menemukan diri kita sendiri: sebuah rumah yang sesungguhnya. Yang membuat kita tak akan merasa asing meski berada di tempat asing sekalipun…

… because travelers never think that they are foreigners.


*****

Windy sungguh mampu mengekspresikan pengalaman-pengalaman kecil maupun besar di tempat ini dengan pola pandang yang berbeda. Dua hal yang menyentuhku adalah bagaimana ia bercerita mengenai betapa berartinya segelas air mineral dan betapa berbedanya kehidupan para kupu-kupu malam dari bayangan kita. Hal-hal kecil yang seringkali luput dari perhatian kita ini bisa dirangkum Windy dengan cara yang sangat berarti. Setali tiga uang dengan atensi yang diberikan Windy kepada sosok-sosok yang ditemuinya selama perjalanan. Mereka adalah sosok yang begitu sederhana, berbeda tetapi membekas di hati; mulai dari seorang tukang ojek yang ramah, guide Perancis yang cinta mati dengan Indonesia, sampai seorang nenek tua yang mengajarkan kepadanya arti dari ‘rumah’ itu sebenarnya.  Selain itu, masih banyak lagi pengalaman-pengalaman Windy yang menurut saya sangat berkesan dan sukses bikin ngiri selangit! -_-

Banyak sekali quotes yang bertebaran di buku ini sampai saya bingung memilih quotes mana yang akan dicantumkan di review ini. Yah, jadi baca aja sendiri deh di Goodreads keywordnya: Life Traveler Quotes :p

Life Traveler bukanlah cerita perjalanan biasa, ini lebih dapat disebut dengan perjalanan filosofis menemukan makna kehidupan.

Review KALA-KALI

Judul: Kala-Kali
ISBN: 9789797805814
Penulis: Valiant Budi & Windy Ariestanty
Penerbit: Gagas Media
Terbit: Agustus - 2012
Hlm: 340
 
Sinopsis

Gegas dan waktu tak pernah bisa berbagi ruang, apalagi, berbagi cerita. maka, saling mencarilah mereka, berusaha menggenapi satu sama lain. hingga satu titik, kāla menjadi mula dan kālī mengakhiri cerita.

***

Aku merasa kembali menjadi balita, mengentak-entakkan kaki ke lantai sambil bertepuk-tepuk tangan gembira. Tidak ingin membuang-buang waktu, aku segera meniup lilin sambil berharap dalam hati akan ada lilin serupa untuk tahun depan, di atas sepotong kue yang dibawakan Ibu. AMIN!

Berbagai potongan kenangan dengan Ibu berkelebatan hebat di benakku. Aku mungkin berbeda dengan remaja lainnya yang kala mengingat masa kecil selalu dengan tawa dan kebersamaan yang hangat; seperti yang kulihat di lembaran iklan-iklan susu balita atau es krim literan itu.

Dan, setiap kenangan itu hadir, ingin rasanya membalikkan langkah.  (Ramalan dari Desa Emas, Valiant Budi)

—-

Setiap kali berulang tahun, aku semakin mendekati tempat asalku: ketiadaan. Ibuku bilang, dunia ini sendiri pun lahir dari ketiadaan. Karena lahir dari ketiadaan, mengapa pula harus mencemaskan kehilangan?

Ketiadaan itu meluaskan, kata Ibu, dan mempertemukan manusia dengan banyak hal, di antaranya cinta. 'Aku berharap bisa melindungimu dari patah hati. Tapi, itu tak mungkin.'(Bukan Cerita Cinta, Windy Ariestanty)

***

Kāla Kālī: Hanya Waktu yang Tak Pernah Terlambat adalah Gagas Duet, novella dari dua penulis kenamaan GagasMedia, Windy Ariestanty dan Valiant Budi. Keduanya mempersembahkan sebuah cerita yang bermain-main sekaligus memberi ruang pada waktu. 

Kala-Kali adalah bagian dari serial GagasDuet, yang punya ciri khas: ada 2 cerita di dalamnya. Jadi, ini tidak disebut novel, melainkan novella :) Yaudah, capcus deh ng'review 2 cerita kece tsb!

Ramalan dari Desa Emas – Vabyo

Cerita ini berhasil bikin perasaan saya campur aduk. Dari endingnya yang unpredictable dan twisted bin bikin mengkerutkan kening (kagak ngarti) plus jalan ceritanya yang..... sesuatu. Oke, maksud saya tidak-biasa yah... ada khas Valiant Budi, misteri dan berbau humor tapi thriller(?)._. Tapi saya akui saya paling suka cerita ini di Kala-Kali, sayangnya saat saya membacanya pikiran saya melayang ke Final Destination....

Bukan Cerita Cinta – Windy Ariestanty

Novella kali ini berbanding 180 derajat dari punyanya mas Vabyo. Kalau Ramalan dari Desa Emas sangat humoris dan misterius, yang ini puitis dan filosofis. Cerita ini juga masuk kategori tidak-biasa dari saya, dan lagi-lagi khas gaya penulisan Windy: suka memotret, tiap kalimatnya memiliki makna yang dalam, dan harus pake konsentrasi penuh buat mencerna kata-katanya :D

Untuk bentuk fisik buku ini, aku suka covernya yang menggambarkan isi dari cerita, berkesan misterius tapi elegan xD Layout-nya juga aku suka banget, tiap bab diberikan foto nyata hasil potretan fotografis yang menggambarkan isi per-bab.

Overall, novella ini WAJIB DIKOLEKSI karena ceritanya yang limited!

Review CINTA PERI DANAU TERATAI

Judul: Cinta Peri Danau Teratai
Penulis: Yennie Hardiwidjadja
ISBN: 9797800687
Cetakan: 2006
Hlm: 120
Penerbit: Gagas Media
 
Begitu kilatan petir menggelegar dan menjilat bibir tebing, secepat kilat Fa menangkap salah satu anak petir. Anak petir itu menyambar-nyambar dalam genggamannya. Sambil menangis, Fa memotong sayapnya. Hempasan bulu-bulu sayapnya berubah menjadi teratai perak begitu menyentuh air. Air mata Fa berubah menjadi butiran kristal. Sayapnya terasa patah dan terbakar. Peri kecil itu mengerang kesakitan. Lukanya langsung mengering, tapi bekas patahan tulang menyisakan tonggolan di punggungnya.

Lalu Fa berkelana mencari anak manusia yang dicintainya. Harapan tentang anak manusia itu telah menghidupinya. Namun, ketika Fa menemukannya, dia tidak hanya menemukan dia. 

Novel ini adalah novel yang pertama kali saya baca, jadi punya nilai historis :p novel ini juga yang berhasil bikin saya mewek gara-gara jalan ceritanya :'(

Jadi, ceritanya adalah ada seorang peri danau teratai bernama Fa yang fall in love at the first sight sama pemuda yang dia tolong saat sekarat. Tapi sayangnya setelah sembuh pemuda itu langsung pergi. Sadar si Fa ini cinta sama pemuda itu, akhirnya dia nekat memotong sayapnya demi menjadi seorang manusia dan mencari pemuda itu dibantu oleh angin yang berbisik.

Saat di perjalanan Fa bertemu dengan Jeong, pengamen jalanan. Jeong ini juga kena fall in love at first sight sama Fa, akhirnya dia ngajak  Fa buat ikut dengannya bersama rombongannya. Setelah beberapa waktu berlalu Fa menjadi bagian kelompok Jeong dan ikut bernyanyi bersamanya, akhirnya Fa bertemu pemuda yang dicarinya. Tapi ternyata..................
Penasaran? beli aja bukunya *tapiudahjarangsih* :p