Kamis, 29 Mei 2014

May Giveaway at Kirenasekai

Hai Bloggers or surfers wherever you are!!!
Mau


GRATIS? FOR FREE? DITAMBAH TTD CLARA NG??

PASTI MAU DONG YA!

Yuk ikutan May Giveaway di Kirenasekai @A Life

Sinopsis:

Dari Goodreads:
Teater Boneka Poppenkast terancam tutup! 
Jumlah penonton yang semakin menyusut membuat Erin berjuang keras membuat cerita-cerita baru untuk dimainkan di teater boneka yang ia warisi dari sang kakek. Tapi ini bukan pekerjaan mudah. Erin merasa tak ada yang memahami cita-citanya, termasuk Robert, kekasihnya. 
Hingga Erin bertemu Awan, lelaki dengan latar belakang misterius yang memaksa bekerja di Poppenkast tanpa meminta bayaran. Dukungan lelaki itu terhadap kelangsungan teater boneka membuat Erin jatuh hati. 
Namun Awan ternyata menyimpan rahasia masa lalu yang membuatnya harus bersembunyi di Poppenkast. Saat rahasia lelaki itu terungkap, ternyata dia bukan orang yang selama ini dikira Erin. Hingga Awan akhirnya harus memilih antara menyelesaikan persoalan masa lalunya atau terus bersama Erin.
Buku yang merupakan hasil dari Gramedia Writing Project. Kali ini, pemenang akan memperoleh 1 buah novel Teater Boneka lengkap dengan tanda tangan ketiga penulisnya dan Clara Ng, selaku konseptor GWP kali ini.

Peraturan GA-nya:

  1. Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
  2. Silahkan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
  3. Giveaway berlangsung dari 14 Mei 2014 - 4 Juni 2014.
  4. Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
  5. Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.

Senin, 31 Maret 2014

(Gagal) Surprise!

image


Tiba-tiba Vespa yang dikendarai pasangan berbahagia; Mur Jangkung dan Rektavirzha berhenti.

Rektavirzha: “He? Katanya kamu mau traktir aku makan? Kok aku nggak lihat ada restoran apapun disini. Adanya... Warteg. Pastinya kamu nggak akan ngajak aku kesana kan.”

Mur Jangkung: “Siapa bilang aku mau ngajak kamu ke restoran? Ya, aku memang mau merayakan ulang tahunmu yang ke 22 ini di Warteg—“

Rektavirzha: “Apa?! Ih, yang benar saja sih, mas. Aku nggak mau! Gimana kalau ada temanku yang lewat sini dan memergoki aku lagi mangkal di Warteg. Mau ditaruh dimana mukaku nanti?”

Mur Jangkung: “Aduh, sayang, jangan mencak-mencak dulu dong. Aku, kan, belum selesai ngomong. Walaupun cuma di Warteg, tapi ini istimewa! Berhubung ini surprise, aku nggak akan kasih tahu detailnya sama kamu. Hihi.”

Rektavirzha: “Dan berhubung aku penasaran, kasih tahu keistimewaannya sekarang juga agar pikiran negatifku tentang tempat ini hilang.”

Mur Jangkung: “Huh, oke. Kamu lihat para lelaki pemanggul goni itu? Nah, mereka ada 22—sesuai jumlah umurmu—aku sengaja mengajak mereka berkumpul hari ini untuk ikut merayakan hari ulang tahun Ratu Rektavirzha yang cantik. Aku akan mentraktir mereka makan di Warteg, dan sebagai balasannya mereka membuat pertunjukkan sederhana seperti akrobat menggunakan goni spesial ulang tahunmu. Aku sudah melihatnya dan itu keren banget! Kamu harus melihatnya! Juga, mbak Warteg sudah membuatkan kue ulang tahunnya—“


Rektavirzha: “Udah! Cukup! Berhenti! Kamu gila ya, Mur? Mana tahan aku makan bareng bersama lelaki  jorok dan kotor seperti mereka! Kamu mau aku sakit perut atau muntah sehabis berpesta disini? Udahlah, aku mau pulang!”

Jumat, 28 Februari 2014

KAMPUNG FIKSI's Trip Belongs To You

Kepada,
Peselancar internet yang senang membaca,
di dunia maya

Welcome! Selamat! kamu berhak mengikuti KAMPUNG FIKSI's First Trip on My Crazy Little Things! Yak, beruntunglah para readers sekalian yang sedang membaca blogpost ini karena kalian secara spesial akan kuajak menjelajahi Kampung Fiksi, utopia-nya para penulis sejagad Nusantara!

Nah, jika kalian sudah siap, arahkan kedua mata ke bawah...

v
v
v

Yak, kita sudah sampai di depan pangkal 'selamat datang' khas Kampung Fiksi alias header blognya. Sederhana tapi ngena, ya? Cocok banget disandingkan dengan nama Kampung Fiksi sendiri. Menurut aku sebagai guide disini sih, Kampung Fiksi itu memang kampungnya para penulis fiksi dimana para penulis dapat merasa nyaman dan tenteram seperti berada di kampung halaman sendiri, dengan udara sejuknya yang menenangkan (template blognya yang simpel), kehangatan keluarga (dalam hal ini sesama penulis), suasananya yang membangkitkan semangat menulis (artikel kepenulisan yang top markotop), dan dijamin nggak bakalan kena writers block deh! Ide akan terus mengalir tanpa henti. Nggak percaya? Akan kita buktikan segera dengan Special Trip ini, yuk masuk!


Yep, Kampung Fiksi ini dikhususkan untuk melayani orang-orang yang tertarik di dunia tulis-menulis, terutama yang ingin menjadi penulis. Kalau kita bermain ke blognya, berarti secara otomatis kita diajak melakukan 'rutinitas' yaitu membaca berbagai macam artikel kepenulisan very-highly-recomended yang dikategorikan menjadi 'Labels' yang bisa kalian temukan di Sidebar sebelah kanan, kategorinya pun komplit bin lengkap, cek Picture diatas!
Yuk dibaca, diresapi, dan dipraktekkan. Makin banyak artikel yang dibaca, kamu akan makin betah di Kampung Fiksi dan Kampung Fiksi akan merubahmu menjadi The Real Professional Writer. Karena Kampung Fiksi juga punya pelayanan khusus bersifat resmi bagi penulis fiksi yang serius , syarat-syaratnya:

For Your Information :)

Kampung Fiksi menyediakan pelayanan, khusus bagi penulis/penulisan fiksi, sbb:

1. Copy Editing: Koreksi aksara (typos), koreksi kalimat, pemilihan diksi, ejaan, dengan syarat naskah sudah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar (EYD)
2. Developmental Editing dan/atau Substantive Editing: Pelayanan pengembangan ide dan konsep (Developmental) dan Pelayanan edit konten (Substantive) sesuai dengan perjanjian & kesepakatan antara Kampung Fiksi dan klien.
4. Mengurus ISBN

Informasi biaya dll. dapat kirim email ke kampungfiksi@gmail.com dengan subyek sesuai pelayanan yang diinginkan.

Dan jika kamu ingin mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan di Kampung Fiksi sekaligus ajang memamerkan tulisan kamu ke semua orang dan siap mental menghadapi saran dan kritikan (yang pedes), kamu boleh ikutan Remake/Rewrite.
Kamu punya buku yang Loveable dan pengen warga Kampung Fiksi lainnya merasakan apa yang kamu rasakan? Ikuti Book Travelling Campaign.
Pengen ngerasain kegiatan lainnya yang lebih seru? cek aja www.kampungfiksi.com

Sedikit trivia, Kampung Fiksi juga sering bekerja sama dengan penerbit-penerbit kece badai, seperti Mizan, Stiletto Book, dan Bentang Pustaka. Bukan hanya penerbit saja lho, ada juga merk handphone Android yang sedang tren saat ini, yaitu Smartfren.

Nah, what are you waiting for? Kampung Fiksi sudah kubocorkan kekerenannya dan sekarang saatnya kamu menjadi bagian dari hal keren itu! Yuk, gabung dan rasakan sensasinya!

Guide,
Amelia Aura

"Ikut memeriahkan ultah Kampung Fiksi yang ke-3 bersama Smartfren, Mizan, Bentang Pustaka, Stiletto Book dan Loveable."


Senin, 13 Januari 2014

Sepucuk Hadiah Untuk Hari Ibu

Selamat Hari Ibu, bu! 

Embedded image permalink



Yah, aku tahu seharusnya setiap hari adalah Hari Ibu. Tetapi, tak ada salahnya kan jika aku ikut merayakan Hari Ibu Nasional seperti yang lain? Maka dari itu, aku mengirimkan surat ini untuk ibu. Meskipun rasanya konyol aku repot-repot meminta tolong pada Pak Pos untuk memberikan surat ini untuk ibu yang serumah denganku. Tetapi, justru itulah kejutannya. 


Unik, kan? Menurutku sih begitu. Yah, jika dipikir-pikir daripada memberi mawar, aku khawatir tangan ibu yang halus nan suci itu (aku boleh menggombal, kan, bu? hehe, ayolah… sekali ini saja :p) dilukai oleh durinya yang tajam. Sia-sia saja dong label romantis si mawar merah jika akhirnya menyakitkan? Indahnya hanya sesaat, nyerinya terasa setiap saat. Aku juga tidak mau di Hari Ibu, ibu terharu ketika aku memberikan bunga mawar dilengkapi untaian kata-kata manis, tetapi di hari-hari selanjutnya aku menyakiti ibu dengan duri yang keluar dari mulutku atau kelakuanku. Berarti, aku sama saja dong dengan bunga mawar itu. Itu sebabnya mawar bukanlah kado yang bagus bagiku. 



Aku terpikir opsi lain. Cokelat. Ah, cokelat memang favorit ibu! Tapi… tunggu, aku teringat diagnosa--atau lebih tepatnya kutukan, menurutku--dokter beberapa hari yang lalu yang diceritakan oleh ibu sendiri tentang alergi. Ibu memberitahuku daftar pantangan makanan yang dikatakan dokter, cokelat termasuk ke dalam daftar itu. 
Yah… tidak jadi deh menghadiahi ibu makanan berbahan dasar cokelat :( Maaf, bu, aku lupa... jangan sedih ya, bu... 



Apa lagi yang dapat dijadikan hadiah? Buku? Aku memang sempat berpikir untuk membeli buku khusus tentang ibu di toko buku, tetapi ternyata suasana tak mendukungku. Aku tidak menemukan waktu yang tepat untuk kesana, karena sibuk di sekolah. Sekali lagi, maafkan aku, bu... Padahal voucher Gramedia-ku cukup untuk membeli beberapa buku. 



Setelah ketiga calon hadiah di atas resmi dicoret, aku kehabisan akal. Perlu waktu yang panjang memikirkan opsi baru dalam benakku. Lalu, terbersitlah ide surat ini! Surat yang kumuat oleh kumpulan kebohongan yang pernah kulakukan selama ini, atas dasar: 



1. Gengsi 
- Ibu: "Gimana pendapat kamu kalau ibu berpenampilan seperti ini?" 
- Aku: "Hmm, biasa aja." / "Jelek." 
Tahukah ibu, sejujurnya aku ingin memujimu, melontarkan kata cantik. Tapi, entah kenapa lidahku serasa beku, dan yang keluar malah kata-kata itu. Sekarang aku sadar kalau itu efek dari gengsi yang berlebihan. Setan telah berhasil menjajah lidahku secara brilian. Bahkan aku pernah memakimu dengan kata-kata kotor dalam bahasa Inggris. Anakmu ini benar-benar diperdaya oleh setan. Dan aku malu dan menyesal karenanya. Itu berarti aku telah mengecewakanmu, bu. Aku pantas menerima apapun konsekuensi yang kudapat nanti. Ternyata aku lebih buruk daripada mawar yang baru saja kucela bahkan tanpa memberikan mawar padamu, bu. 
Tetapi ajaibnya, mengapa ibu masih saja memberi pengertian dan maaf untukku? Ah, sepertinya nama ibu layak masuk dalam Guiness Book of Record sebagai manusia berhati paling lapang sedunia. 



2. Sombong 
Selama ini aku selalu berpikiran bahwa aku lebih pintar dibanding ibu dalam hal apapun.Sehingga aku tak jarang meremehkan nasihatmu. Dangkal sekali pikiranku, hanya mentang-mentang aku ini juara kelas permanen saat SD dan IQ diatas rata-rata?! Padahal jelas-jelas ibu berani menasihatiku karena ibu sendiri sudah merasakan pahit-asam-manis-asin kehidupan lebih lama dariku, kan? Jadi, tentu saja nasihatmu tak main-main karena berasal dari pengalaman, dan aku tahu pengalaman adalah guru yang paling baik. Maaf aku terlambat berpikir sejauh itu, bu. 



3. Marah 
Setiap kali ibu curhat tentang masalahmu juga penyakitmu (sebelum periksa ke dokter) dan mulai mengoceh tentang pergi, kematian... 
aku langsung membalas dengan sikap yang ganas. Aku marah dan menggerutu tak jelas. Itu semua semata-mata tindakan antisipasiku untuk menutupi kesedihan yang menyesak. Bagaimana jika ibu meninggal... itu yang ibu katakan. Dan aku spontan panik dan membayangkan hal-hal negatif alih-alih berusaha tak mau memikirkannya. Jadi, pelampiasannya sebentuk kemarahan yang bahkan nyatanya tak berhasil membuatku berhenti mengkhawatirkanmu. 
Please, bu, aku mohon jangan sekali-kali membicarakan kematian di depanku, apalagi terkesan mengharapkannya. Aku tak tahan, bu, demi apapun. Tidakkah ibu ingin bersama anak-anakmu di dunia ini se-lama mungkin? Ataukah ibu sudah sangat kecewa padaku hingga memilih pergi? Oh, sekedar menuliskan 'pergi' saja bagai disuruh menjawab 40 soal matematika! 
Jika mungkin itu alasannya, aku akan merubah diri sesuai apa yang ibu inginkan segera setelah ibu selesai membaca surat ini. Aku janji, bu. Yang penting ibu melupakan urusan kematian itu dan pasrahkan saja kepada Allah. Yang penting ibu menikmati waktu bersamaku. 



Ya, itulah pengakuan dosa terbesar yang pernah aku ungkapkan terhadap ibu yang sudah kusadari. Dengan surat ini sebagai bukti, aku akan menghapus ketiga sifat jelek itu dalam daftar sifatku demi ibu dan tentunya demi diriku sendiri. Semoga di hari-hari selanjutnya aku semakin peka pada kekuranganku yang lainnya, dan mengoreksi diri lagi, demi menjadi anak yang ideal di mata ibu. Doakan aku selalu ya, bu. Karena doa ibu lah yang bagaikan kereta kelas eksekutif yang paling cepat sampai pada Allah. 



With bunch of love, 
your daughter 



PS: tampar saja aku dengan surat ini jika aku kedapatan mengingkari janji di dalamnya. Tapi mudah-mudahan tidak. Ini untuk jaga-jaga saja.




Surat ini diikutkan untuk Kontes Menulis Blog "Sejuta Cinta Untuk Ibu" di http://www.perempuan.com/