***
Well, sekarang kami sedang berjalan-jalan di festival ini. Menikmati
pemandangan danau berair hijau yang tampak eksotis karena dikelilingi
temaram cahaya lampu-lampu stand yang berjejeran. Tema stand-stand
disini cukup menarik, yaitu memiliki stage masing-masing. Stage I
semuanya berisi stand para penjual makanan. Stage II berisi stand
permainan yang seru. Shoot the ducks, rollercoaster, kincir angin,
komedi putar, the red bull, dan yang lainnya. Kami tertarik untuk
mengunjungi stage III. Disana terdapat berbagai jenis aksesoris &
pakaian. Suasananya seperti di Mall. Ketika kami sedang berada di stand
paling ujung yang menawarkan barang-barang loak tetapi antik, tiba-tiba
Weronika menghilang. Lalu, kami mencarinya dengan perasaan cemas.
Bagaimana tidak? Walau ia tahu daerah sini, kemungkinan an ia bisa
tersesat. Keadaan festival ini sudah sampai puncaknya sekarang.
Kemudian, kami lega saat melihat kaus belang-belang coklatnya sedang
berjalan kearah belakang stand terakhir yg kami kunjungi. Tetapi,
perasaan kami berubah menjadi frustasi melihat Weronika sedang asyik
menembak burung-burung yang berterbangan dilangit ditemani para pria
yang tidak jelas identitasnya. Kami agak terkejut, ternyata masih ada
stand lain di Stage III ini setelah stand barang antik tadi?. Kami pun
curiga, dan tanpa segan-segan langsung menyeret Weronika yang tengah
mengarahkan pistolnya ke salah satu burung.
DORR!
Pelurunya meleset tak mengenai sasaran karena kami sudah terlebih dahulu menariknya untuk menjauh dari stand mencurigakan itu.
***
"Kau sepertinya sudah mulai sinting, Wero! Sadarlah! Itu bukan
permainan, melainkan mara bahaya!" Skyler mulai emosional. Weronika itu
sudah dianggapnya sebagai adiknya sendiri. Jadi ia takkan membiarkan
Weronika mendekati hal yang buruk.
"Baiklah, tapi tapi... Bolehkah aku berkenalan dengan mereka dan
menembak lagi? Sekalii saja. Aku janji" Weronika bersikukuh untuk terus
merayu kami.
"Tidak! Pokoknya tetap tidak boleh! Kau --" Skyler sontak menghentikan ocehannya ketika mendengar suara berat di belakangnya.
Segera ia pun mengalihkan pandangan ke arah suara itu.
"kalian tidak boleh seperti itu kepada gadis manis seperti dia" ucap
lelaki yang memiliki suara berat itu sambil memasukkan tangannya ke
dalam saku celananya.
"Biarkan ia main sebentar dulu bersama kami" ada sebuah suara
berbeda dari arah belakang lelaki itu. Oh, aku tau pasti dia temannya.
Kemudian, setelah dua orang aneh itu muncul, datanglah beberapa
pemuda lainnya. Style mereka semua seperti sekelompok gangster. Heh, apa
jangan-jangan mereka ingin menyerbu kami?!
"Ya, tuh dengarkan dia, Sky. Ayolah, sekali saja..." Weronika
kembali angkat bicara. Namun, kali ini Skyler maupun Kara, Hailee, dan
aku tak meresponnya. Kami hanya bisa bergidik sekarang. Kami sangat
takut bila seandainya sekelompok gangster itu berbuat hal yang
tidak-tidak kepada kami.
"Hei, mengapa diam? Oh, kalian mengizinkanku yah? Aaahh, horeeeeee!"
Weronika malah berteriak tidak jelas. Aduhh...... Kok dia sama sekali
tidak takut kepada mereka sih?
"Si.. Siapa kalian?" Skyler akhirnya bersuara. Walau nadanya terdengan gagap.
"Hm, kami?"
salah satu diantara mereka berbalik bertanya. Aku berusaha tetap
tenang, dan mengucapkan kata-kata. Jujur, aku juga khawatir dengan
Weronika saat ini.
"ya, siapa kalian ini sebenarnya? Jawab!" entah dorongan darimana
aku bisa berbicara selancar dan selantang itu. Aku sedikit tertegun akan
reaksiku, dan teman-temanku pun juga.
"Be calm, ladies. Baiklah, perkenalkan kami "One Direction". Kami
adalah band yang akan tampil di festival Grand Prairre ini. Jangan
lewatkan perform kami ya jam 8 pm !" ujar lelaki yang berambut pirang
perlahan melembutkan nada suaranya.
Eh? Apa? Dia bilang band?!! Oh My G-O-D !!!
Ahhhh, band gangster maksudnya kan?!!!!
"B...B...B... Band?" Kara berkata. Ia masih tak percaya apa yang dikatakan lelaki pirang tadi.
"Ya, band. Ada yang salah kah?" lelaki yang berambut hitam lurus terheran.
Seketika, kami semua (kecuali Wero) memekik kencang sekali.
"WHAT?!"
"Oh My God!"
"What The Hell!"
"Shit!"
to be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar