Selasa, 21 Februari 2012

Pretty Little Liars -Chapter 2-

***

Well, sekarang kami sedang berjalan-jalan di festival ini. Menikmati pemandangan danau berair hijau yang tampak eksotis karena dikelilingi temaram cahaya lampu-lampu stand yang berjejeran. Tema stand-stand disini cukup menarik, yaitu memiliki stage masing-masing. Stage I semuanya berisi stand para penjual makanan. Stage II berisi stand permainan yang seru. Shoot the ducks, rollercoaster, kincir angin, komedi putar, the red bull, dan yang lainnya. Kami tertarik untuk mengunjungi stage III. Disana terdapat berbagai jenis aksesoris & pakaian. Suasananya seperti di Mall. Ketika kami sedang berada di stand paling ujung yang menawarkan barang-barang loak tetapi antik, tiba-tiba Weronika menghilang. Lalu, kami mencarinya dengan perasaan cemas. Bagaimana tidak? Walau ia tahu daerah sini, kemungkinan an ia bisa tersesat. Keadaan festival ini sudah sampai puncaknya sekarang.
Kemudian, kami lega saat melihat kaus belang-belang coklatnya sedang berjalan kearah belakang stand terakhir yg kami kunjungi. Tetapi, perasaan kami berubah menjadi frustasi melihat Weronika sedang asyik menembak burung-burung yang berterbangan dilangit ditemani para pria yang tidak jelas identitasnya. Kami agak terkejut, ternyata masih ada stand lain di Stage III ini setelah stand barang antik tadi?. Kami pun curiga, dan tanpa segan-segan langsung menyeret Weronika yang tengah mengarahkan pistolnya ke salah satu burung.

DORR!
Pelurunya meleset tak mengenai sasaran karena kami sudah terlebih dahulu menariknya untuk menjauh dari stand mencurigakan itu.

***

"Kau sepertinya sudah mulai sinting, Wero! Sadarlah! Itu bukan permainan, melainkan mara bahaya!" Skyler mulai emosional. Weronika itu sudah dianggapnya sebagai adiknya sendiri. Jadi ia takkan membiarkan Weronika mendekati hal yang buruk.

"Baiklah, tapi tapi... Bolehkah aku berkenalan dengan mereka dan menembak lagi? Sekalii saja. Aku janji" Weronika bersikukuh untuk terus merayu kami.

"Tidak! Pokoknya tetap tidak boleh! Kau --" Skyler sontak menghentikan ocehannya ketika mendengar suara berat di belakangnya.
Segera ia pun mengalihkan pandangan ke arah suara itu.

"kalian tidak boleh seperti itu kepada gadis manis seperti dia" ucap lelaki yang memiliki suara berat itu sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

"Biarkan ia main sebentar dulu bersama kami" ada sebuah suara berbeda dari arah belakang lelaki itu. Oh, aku tau pasti dia temannya.

Kemudian, setelah dua orang aneh itu muncul, datanglah beberapa pemuda lainnya. Style mereka semua seperti sekelompok gangster. Heh, apa jangan-jangan mereka ingin menyerbu kami?!

"Ya, tuh dengarkan dia, Sky. Ayolah, sekali saja..." Weronika kembali angkat bicara. Namun, kali ini Skyler maupun Kara, Hailee, dan aku tak meresponnya. Kami hanya bisa bergidik sekarang. Kami sangat takut bila seandainya sekelompok gangster itu berbuat hal yang tidak-tidak kepada kami.

"Hei, mengapa diam? Oh, kalian mengizinkanku yah? Aaahh, horeeeeee!" Weronika malah berteriak tidak jelas. Aduhh...... Kok dia sama sekali tidak takut kepada mereka sih?

"Si.. Siapa kalian?" Skyler akhirnya bersuara. Walau nadanya terdengan gagap.

"Hm, kami?"
salah satu diantara mereka berbalik bertanya. Aku berusaha tetap tenang, dan mengucapkan kata-kata. Jujur, aku juga khawatir dengan Weronika saat ini.
"ya, siapa kalian ini sebenarnya? Jawab!" entah dorongan darimana aku bisa berbicara selancar dan selantang itu. Aku sedikit tertegun akan reaksiku, dan teman-temanku pun juga.

"Be calm, ladies. Baiklah, perkenalkan kami "One Direction". Kami adalah band yang akan tampil di festival Grand Prairre ini. Jangan lewatkan perform kami ya jam 8 pm !" ujar lelaki yang berambut pirang perlahan melembutkan nada suaranya.

Eh? Apa? Dia bilang band?!! Oh My G-O-D !!!
Ahhhh, band gangster maksudnya kan?!!!!

"B...B...B... Band?" Kara berkata. Ia masih tak percaya apa yang dikatakan lelaki pirang tadi.

"Ya, band. Ada yang salah kah?" lelaki yang berambut hitam lurus terheran.

Seketika, kami semua (kecuali Wero) memekik kencang sekali.

"WHAT?!"

"Oh My God!"

"What The Hell!"

"Shit!"

to be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar